Investasi Rendah Risiko: Emas atau Reksadana, Mana yang Lebih Baik?

Saat ini investasi telah menjadi kebutuhan bagi banyak orang untuk menjaga nilai uang dari inflasi. Demikian juga saat ini investasi semakin mudah dilakukan dengan berbagai pilihan jenisnya, mulai dari yang berisiko rendah hingga tinggi. Bagi Anda yang baru saja memulai investasi umumnya akan lebih disarankan untuk mengambil investasi risiko rendah seperi emas dan reksadana. Namun, tidak sedikit juga yang bingung ketika hendak memilih investasi emas atau reksadana.

Investasi reksadana pada dasarnya masih tergolong baru di pasar modal. Jenis invetasi ini memiliki risiko yang paling kecil apabila dibandingkan dengan jenis investasi lain seperti saham. Investasi ini sasaran utamanya adalah masyarakat yang memiliki waktu namun modal dan pengetahuannya terbatas. Sehingga dengan risiko yang kecil tersebut, masyarakat masih dapat berinvestasi tanpa takut mengalami kerugian yang besar.

Berbeda dengan reksadana, investasi emas sudah dikenal sejak dulu. Investasi ini cukup banyak peminatnya karena cukup mudah dilakukan dan juga mudah dicairkan. Mayarakat juga sering menyimpan dana dalam bentuk emas. Hal ini dikarenakan nilai emas umumnya selalu mengalami kenaikan, sehingga cukup stabil digunakan untuk investasi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana menentukan pilihan investasi emas atau reksadana, simaklah uraian berikut

Pengertian Reksadana dan Investasi Emas

Investasi emas dan reksadana umumnya sama sama mudah untuk dilakukan dan cocok untuk pemula. Namun, sebelum mempertimbangkan pemilihan investasi emas atau reksadana, maka alangkah baiknya untuk mengenal lebih jauh tentang masing-masing jenis investasi tersebut. Berikut ini merupakan pengertian dari investasi emas dan reksadana.

1. Investas Emas

Emas seperti yang telah dijelaskan sebelumnya adalah salah satu jenis investasi yang dapat diandalkan untuk menyimpan kekayaan. Sebab harga emas umummnya selalu mengalami kenaikan. Apabila Anda menyimpan uang dalam bentuk emas dan terjadi inflasi maka dengan menjualnya kembali maka nilai uang Anda juga akan kembali.

👉 TRENDING:  Rekomendasi Broker Forex Yang Terdaftar Di BAPPEBTI 2021

Namun pengertian emas dalam hal ini bukan berarti seperti Anda membeli emas di toko perhiasan. Emas yang digunakan untuk investasi dan perhiasan tentu berbeda. Untuk investasi, Anda dapat membelinya di PT. Antam, Pegadaian, atau toko emas terpercaya. Di mana emas tersebut memiliki kemurnian 99%. Sebaliknya, jika membeli emas perhiasan Anda malah akan membayar uang lebih karena sudah termasuk biaya produksi.

2. Investasi Reksadana

Reksadana sederhananya adalah tempat untuk para pemodal mengumpulkan uang yang selanjutnya akan digunakan untuk berinvestasi di pasar modal. Namun, dalam hal ini yang melakukan investasi bukanlah pemodal tersebut melainkan mananjer investasi yang sudah terpercaya. Sehingga pemodal hanyalah menyerahkan sejumlah uang untuk selanjutnya dikelola oleh manajer investasi.

Pertimbangan dalam Memilih Investasi Reksadana atau Reksadana

Setelah mengetahui masing-masing pengertian dan prinsip dari investasi emas dan reksadana, maka selanjutnya Anda perlu memilih salah satu diantaranya. Nah, pada penjelasan di bawah ini akan dibahas beberapa pertimbangan yang mungkin Anda gunakan untuk menentukan pilihan imvestasi, baik itu emas atau reksadana.

1. Dana Minimum

Dalam memilih investasi emas atau reksadana, Anda perlu mempertimbangkan dana minimum yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan kesanggupan setiap orang tentu berbeda beda. Pertama dari nilai emas, saat ini Anda dapat mencicil 0,01 gram di pegadaian atau di bermacam platform online dengan biaya sekitar Rp. 10.000. Akan tetapi umumnya, saat mencicil juga dibutuhkan uang penitipan sebesar Rp. 30.000 dan administrasi Rp. 10.000.

Kemudian apabila ditinjau dari reksadana sebenarnya harga minimal pembelian dapat bervariasi tergantung kebijakan manajer investasi. Misal, Anda dapat membeli produk PT. Danareksa Investment Management senilai Rp. 10.000 di bareksa. Namun, sebenarnya mayoritas produk dijual dengan harga Rp. 100.000 seperti milik PT. Sucorinvest Asset Management yang juga di beli dari bareksa.

👉 TRENDING:  Rekomendasi 5 Broker Saham Online Terbaik Untuk Trading Bebas Komisi

2. Bentuk Fisik

Pemilihan jenis investasi emas atau reksadana selanjutnya juga perlu mempertimbangkan bentuk fisik. Seperti yang kita ketahui bahwa emas memiliki bentuk fisik, sehingga kita memerlukan tempat penyimpanan. Umumnya, emas dapat dititpkan di pegadaian dengan biaya tertentu. Walaupun sebenarnya bisa disimpan sendiri, tapi tentu hal tersebut memiliki  risiko kehilangan.

Jika emas memiliki bentuk fisik, lain halnya dengan reksadana. Jenis investasi ini tidak memiliki bentuk fisik, melainkan berupa UP (Unit Penyertaan) produk reksadana. Sehingga ketika Anda menyerahkan sejumlah uang untuk diinvestikan, nantinya uang Anda akan dikonversikan dan terhitung menjadi sejumlah UP.

3. Return

Return tentu juga penting dalam pertimbangan pemilihan investasi emas atau reksadana. Sebab, semakin besar return tentu semakin menguntungkan. Menurut CNBC Indonesia, harga emas pada 8 juli 2020, yaitu 1.800 troy/ons. Harga ini diprediksi akan meningkat sampai 2.000/troys per ons. Sementara itu, pendiri Myrmikan Capita juga memprediksi kenaikan hingga 10.000 troys/ons atau setara Rp. 4,5 juta per gram.

Sementara itu, nilai reksadan sebenarnya ikut terpengaruh akan adanya pandemi Covid-19. Mesikpun demikian, nilainya diprediksikan masih akan tumbuh sekitar 4,5-5%. Selain itu, reksadana terbilang aman dan rendah risiko. Pencairan dana di reksadana juga tergolong mudah, sehingga banyak orang menggunakannya untuk penyimpanan dana darurat.

Demikianlah ulasan mengenai beberapa pertimbangan dalam pemilihan jenis investasi emas atau reksadana. Adapun dalam kedua jenis investasi tersebut sebenarnya tidaklah diperlukan waktu investasi yang tepat dilakukan. Sebab, investasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang besar di kemudian hari.

Bagaimana? tertarik untuk investasi emas atau reksadana? Setelah pembahasan tersebut tentunya Anda telah mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, pada dasaranya keduanya tetaplah akan menguntungkan, asalkan Anda dapat mengelolanya dengan baik dan selalu konsisten.