Perbedaan Reksadana dan Deposito, Ini Penjelasannya

Investasi menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan di masa pandemi saat ini. Beberapa dari anda mungkin telah mencoba berinvestasi menggunakan berbagai aplikasi yang telah tersedia. Saat ini banyak bermunculan aplikasi yang memberi kemudahan bagi penggunanya. Maka tak heran jika jumlah pengguna aplikasi investasi bertambah semakin banyak. Banyak diantara para investor ini yang memilih menggunakan produk deposito bank. Namun apabila dibandingkan depositonya tidak jauh berbeda.

Tidak sedikit pula diantara anda sekalian yang menggunakan deposito maupun reksadana. Sebenarnya apa perbedaan reksadana dan deposito?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang perbedaan, perlu diketahui bersama bahwa reksadana hadir menjadi instrumen investasi yang telah dirancangkan guna memenuhi kebutuhan para investor. Reksadana pasar uang kini hadir guna menjadi salah satu jenis reksadana yang dapat dijadikan alternatif yang memiliki kebutuhan investasi berjangka pendek.

Pengertian Reksadana dan Deposito

Deposito

Sebelum mengetahui apa saja perbedaan reksadana dan deposito, anda perlu mengetahui pengertian dari keduanya. Deposito adalah produk investasi yang telah dikeluarkan oleh layanan perbankan yang tidak kalah dari produk investasi reksadana. Langkah kerjanya pun sangatlah sederhana. Anda hanya akan diminta untuk membuka buku tabungan berjangka di bank. Nasabah tersebut mampu menyimpan dana dalam tabungan berjangka dalam beberapa waktu.

Berbeda dengan tabungan pada umumya, tabungan biasa bebas tarik dan setor dana sesuka hati dan tidak dapat ditarik sebelum waktu jatuh tempo. Apabila nasabat tetap ingin untuk menarik dana, bank akan mengenakan pemotongan biaya. Maka dari itu, deposit ini sangat cocok untuk nasabah yang memiliki rencana keuangan berjangka panjang serta memiliki alokasi dana khusus untuk deposito.

👉 TRENDING:  Yuk! Baca Buku Investasi Terbaik Untuk Menjadi Investor Terbaik

Reksadana

Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang menjadi pola pengelolaan modal untuk sekumpulan investor guna melakukan investasi dengan bantuan manager investasi. Anda tidak perlu pusing memikirkan beberapa instrumen dalam investasi yang tersedia di pasar dengan membeli penyertaan dari reksa dana. Dalam skema investasi, reksadana dan uang investor dikelola langsung oleh Manajer Investasi.

Dana yang diinvestasikan dalam reksadana akan digabungkan dengan milik orang lain, kemudian dikelola secara bersamaan guna mendapat keuntungan. Hal ini memungkinkan anda melakukan investasi tanpa adanya modal yang besar. Misalnya saja anda ingin membeli investasi sejumlah Rp 3.000.000, jumlah tersebut tidak terjangkau oleh anda. Namun jumlah investasi minimal sangatlah kecil yakni Rp 10.000 saja serta membiarkan Rp 2.990.000 dipenuhi oleh investor lain.

Perbedaan Reksadana dan Deposito

Setiap produk tentu akan memberikan penawaran tingkat risiko dan pengembalian yang berbeda. Maka dari itu anda harus mempertimbangkan dengan lebih cermat saat memiliih pilihan investasi terbaik dari deposito maupun reksa dana.

  1. Pengembalian (return)

Pengembalian atau return adalah selisih nilai dari investasi terkini dibandingkan dnegan nilai investasi di awal. Misalnya saja seseorang melakukan investasi Rp 5.000.000 dalam waktu satu tahun. Pada akhir tahun ia melakukan penarikan dana sebesar Rp 5.100.000. Terdapat selisih Rp 100.000 yang disebut dengan return atau pengembalian.

Untuk deposito, pengembalian akan didapat dari bank dimana anda menabung berjangka dibuka. Bunganya akan tetap sehingga anda akan mendapat jumlah pengembalian yang pasti. Sedangkan untuk reksadana, pengembalian didapat dari selisih Nilai Aktiva Bersih yang dihitung setiap hari bursa. NAB atau Nilai Aktiva Bersih adalah jumlah total kelolaan Manajer Investasi pada suatu produk reksadana tertentu.

  1. Risiko

Perbedaan reksadana dan deposito terletak pada risiko merupakan suatu konsekuensi yang akan terjadi akibat dari kejadian yang akan datang ataupun proses yang sedang berlangsung. Dalam suatu investasi, risiko berarti suatu kondisi ketidakpastian yang mampu menimbulkan turun atau hilangnya nilai dari investasi. Hal inilah yang biasanya ditakutkan oleh para calon investor serta seringkali membuat orang batal melakukan investasi.

👉 TRENDING:  Ketahui 5 Rekomendasi Buku Investasi Saham untuk Pemula

Untuk deposito, risiko yang muncul adalah kalahnya bunga dengan inflasi, kesulitan serta pinalti tarik tunai apabila belum jatuh tempo. Selain itu juga tidak dapat dicairkan jika bank terkena likuidasi. Sedangkan untuk reksadana, risiko yang harus dipertimbangkan adalah turunnya nilai investasi, tidak adanya jaminan dari pemerintah, reksadana dapat dibubarkan serta investor dikembalikan secara proporsional.

Bagaimana dengan sobat? Ingin memilih deposito atau reksadana?. Itulah beberapa perbedaan reksadana dan deposito. Pastikan sobat tidak salah pilih untuk berinvestasi agar menghasilkan lebih banyak keuntungan.