Volatilitas adalah hal yang wajar dan familier di dalam dunia investasi. Hal ini berkaitan erat dengan market mood yang dapat memengaruhi harga instrumen di pasar modal. Oleh karena itu, investor harus memahami apa itu volatilitas dan apa penyebabnya. Yuk, simak ulasan tentang volatilitas dan seluk beluknya berikut ini.
Pengertian Volatilitas
Apa itu volatilitas? Volatilitas adalah kisaran perubahan harga saham atau valas dalam kurun waktu tertentu. Volatilitas saham ditinjau dari standar deviasi tahunan yang berguna untuk mengukur risiko pada periode berikutnya. Para trader berpengalaman yang menginginkan keuntungan dalam waktu singkat biasanya memilih saham dengan volatilitas tinggi karena peluang harga saham untuk melambung jauh lebih besar, tetapi risiko kerugiannya juga besar jika salah mengambil keputusan.
Jenis Volatilitas
Volatilitas dalam dunia investasi dibagi menjadi dua kategori, yaitu volatilitas tinggi dan rendah. Volatilitas tinggi jika perubahan harga naik secara drastis lalu turun secara drastis. Hal ini menyebabkan selisih harga instrumen yang cukup besar. Sementara, volatilitas rendah jika harga saham tidak mengalami perubahan yang cukup besar atau cenderung stabil.
Di dalam pasar modal ada beragam volatilitas yang mungkin terjadi, antara lain volatilitas harga, volatilitas history, volatilitas saham, volatilitas pasar, volatilitas yang diharapkan, dan volatilitas tersirat.
Penyebab Volatilitas
Ada beberapa hal yang menyebabkan volatilitas saham, yaitu:
1. Aturan Pemerintah dan Sektor Industri
Makin banyak aturan pemerintah yang mengikat industri, maka risiko harga saham jatuh juga makin besar. Hal ini berkaitan dengan kewajiban perusahaan untuk mematuhi aturan tersebut, termasuk aturan pembiayaan dan jumlah karyawan.
Selain itu, beberapa kegiatan yang diumumkan dalam industri sekuritas juga dapat memengaruhi volatilitas, seperti kenaikan suku bunga, pembatalan trading, penundaan trading, insider trading, atau laporan pertemuan tahunan.
2. Faktor Ekonomi dan Politik
Kondisi ekonomi dan politik juga dapat memengaruhi volatilitas instrumen di pasar modal. Kebijakan penetapan suku bunga, angka belanja konsumen, perubahan kurs valuta asing, dan kebijakan kenaikan suku bunga tahunan merupakan beberapa hal yang berdampak pada volatilitas harga saham.
Selain beberapa faktor ekonomi tersebut, beberapa isu dan kebijakan politik seperti adanya isu yang berkaitan dengan hak asasi manusia, lingkungan hidup, dan pelaksanaan pemilu dapat memengaruhi volatilitas instrumen investasi.
3. Kinerja Perusahaan
Selain faktor eksternal yang dapat memengaruhi volatilitas harga saham, faktor internal, seperti kinerja perusahaan juga dapat berpengaruh kuat terhadap volatilitas harga saham. Kinerja perusahaan yang bagus, peluncuran produk baru dengan hasil yang memuaskan, peningkatan pendapatan perusahaan, dan kinerja produktif perusahaan lainnya yang dapat meningkatkan kepercayaan investor turut serta memengaruhi volatilitas harga saham sebuah perusahaan.
Sebaliknya, jika kinerja perusahaan buruk dan kepercayaan investor menurun, harga saham juga dapat turun secara drastis. Demikian pula dengan isu negatif yang menerpa perusahaan, hal ini perlu diwaspadai karena dapat menurunkan kepercayaan investor dan masyarakat.
4. Pengumuman Merger
Faktor lain yang dapat memengaruhi volatilitas adalah pengumuman kerja sama, pengumuman merger, akuisisi, dan diversifikasi yang berkontribusi terhadap peningkatan keuangan perusahaan.
Cara Mengukur Volatilitas Saham
Bagi para investor, penting untuk memahami cara mengukur volatilitas instrumen investasinya agar risiko investasi yang dipilih dapat terukur. Berikut beberapa cara mengukur volatilitas saham yang bisa Anda coba.
- Mencermati harga saham sebelumnya.
- Mencermati rerata harga saham.
- Menentukan perbedaan harga setiap set dengan harga rerata saham.
- Kuadratkan deviasinya.
- Menambahkan deviasi kuadrat untuk mendapatkan angka r.
- Bagilah angka penyimpangan kuadrat dengan jumlah nilai data.
Volatilitas saham dipengaruhi oleh banyak hal. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan berbagai sektor yang disinyalir dapat memengaruhi harga saham. Mengukur dan memprediksi volatilitas bermanfaat untuk membantu Anda menyusun strategi investasi yang tepat dan efektif.
Anda bisa mencoba mengukur strategi perdagangan di pasar modal dengan kondisi pasar sedang tenang atau perubahan kurs spot mingguan tidak lebih dari 2% hingga 3%.
Demikian ulasan singkat tentang apa itu volatilitas dan uraiannya. Semoga bermanfaat.
Daftar Isi